Sunday, August 7, 2016

Cita - citaku

Entah ini curhatan atau apa ? karena kalo aku tulis di wall fb pasti itu menjadi status,.. wong ini curhatan bukan status.. wong ya Cuma tulisan nglantur pagi-pagi menikmati gending-gending ladrang ketawang dan suara perkutut.

 Apa cita – citamu dari kecil ?
bermimpi ingin menjadi petani, menjadi pilot, menjadi ilmuan, menjadi dokter atau ingin menjadi petani, pedagang, menjadi maling yang menafkahkan hartanya untuk fakir miskin seperti kisah sunan kalijaga ? Buat ita yang hidup atau lahir dijaman reformasi, jaman orde baru mungkin cita-cita itu sudah tergambar jelas, itu adalah pekerjaan yang enak dan asik seperti pilot, dokter,atau bahkan musisi.. timbul pertanyaan, lalu apa yang dicita-cita kan moyang kita dulu ya yang hidup di orde lama atau di jaman kerajaan dulu ? hanya petani saja,  abdi kerajaan  atau apa ? pasti sangat berbeda dari anak jaman sekarang, dan entah sewaktu kita kecil ingin menjadi ini itu, itu dapat gambaran dari siapa .. dari orang tua, teman balita kita dulu atau bahkan tv ? Kalo kata pepatah gatungkan cita-cita setinggi langit.. kalo bercita – cita menjadi presiden, ya besok kalo meleset-melesetya jadi menteri lah.
Dan sepertinya kita tidak perlu komplain kepada Tuhan akan nasib kita sekarang kok malah menjadi ini itu, punya rambut hitam, pirang botak, gigi mrongos, kulit hitam,. Toh itu adalah personalitas. Yang kita tumbuhkan mungkin lebih baik identitas dari diri kita,. Identitas ,, kumpulan kepercayaan dalam diri kita baik kita sadari atau enggak. Paling gak ya yang penting ada yang kita bisa meskipun sedikit, untuk menunjukan eksistensi,. Bukan untuk di puji tapi paling gak supaya kepala kita bisa sedikit tegak.
Dan sampai sekarang saya masih sangat meyakini, bahwa kita tak bisa menentukan hidup kita. Berusaha setengah mati, dengan target yang sangat besar,. Target puluhan juta dan ternyata gak sampai sama sekali atau malah bangkrut,.. malah menjadi down sendiri. Target dan hasil bukan kita yang menentukan, Kalo mengutip kata simbah Emha ainun najib,. Kamu harus yakin dengan jalanmu, keyakinan prinsip hidupmu, Tuhan yang menentukan.

kalo kamu ingin sesuatu yang kita inginkan maka kamu harus konsentrasi memahami dirimu sendiri. Perjuangan paling berat adalah kita harus mengerti diri kita sendiri.
Ya urusan benar salah difikir belakanganlah, sesuatu yang kita anggap benar suatu saat pasti akan salah ketika kita  menemukan kebenaran yang lain. sesuatu yang kita anggap salah bisa akan menjadi benar suatu saat ketika kita melihat itu dari sudut pandang yang lain untuk memahaminya.




0 comments:

Post a Comment