Seperti biasa setiap hari rabu dan jumat malam saya datang di latihan karawitan di kampung saya. Ngasem, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Entah semenjak ikut ini saya menjadi sangat cinta sekali dengan gamelan dan sastra Jawa yang sekarang mendistorsi saya tentang musik. Musik - musik yang termasuk cadas, berisi pemberontakan lambat laun tereliminasi dalam playlist. Bahkan membuat saya kadang teralienasi ketika berkumpul dengan teman- teman sebaya saya di usia sekarang.
Lagu atau tembang yang menjadi kegemaran saya yaitu ladrang ayun - ayun. Ya untuk tingkatan saya baru itu yang tau karena ladrang termasuk materi dasar, diatasnya ada tingkatan "ketawang" (bermakna= langit) dan atasnya lagi "gending". ketawang ada banyak sekali apalagi gending. sungguh kaya sekali khasanah klasik nusantara ini, ini pun baru di jawa belum di daerah lain. :D
Mohon maaf apabila penerjemahannya keliru dari epistemologi bahasa dan makna, karena secara ontologis saya belum tau. Bermula saya googling tak nemu akhirnya saya mencoba mengartikan lewat kamus jawa kuno dan interpretasi saya ini sekali lagi tak ada maksut mencemari makna aslinya.
NOTASI LADRANG AYUN-AYUN
Pelog 6
Buka : . 6 6 i 6 5 3 5 6 5 3 2 2 5 2 3 6 . 6 (.)
2 3 2 1 3 5 3 2 5 3 2 1 3 5 3 2
6 3 5 6 2 1 6 5 3 6 3 2 5 3 5 (6)
Ciblon
3 6 3 6 2 3 2 1 5 1 2 3 6 5 3 2
6 2 5 3 2 3 2 1 5 1 2 3 6 5 3 2
6 2 5 3 # 1 2 1 6 3 5 6 i 6 5 3 5
6 3 5 6 3 5 3 2 5 3 1 6 1 2 1 (6)
GOBYOK
3 6 3 6 3 6 3 6 . 2 . 3 . 2 . 1
5 1 5 1 5 1 2 3 . 6 . 5 . 3 . 2
6 2 6 1 6 2 5 3 nyandak #
Cakepan Gerong (vokal) irama 1 dan 2
Ayun-ayun gobyok gawe gumun
Tekun sarta rukun akeh kang kayungyun
Dadi srana iku datan jemu
Nyawiji ing penemu condhong ing kalbu
Cakepan gerong irama wilet (3) :
Tansah ngayun-ayun kayungyun
Temah nandhang wulangun marmane nyata mendah baya
Tansah besus macaka ngadi sarira angedi busana
Karana amung sira pindha mustika esemmu nimas maweh welas dasih
Murih aja kanandhang kaswa sih mara age prayogane
Tumuli gambuh rasane kang ana tambuhna
Kang ora ana takokena mrih condhonging kalbu
Mrih aja rengu muga-muga adoh ing panyendhu
bangbang wetan suruping surya ing wengi bangun tan kendhat angayun-ayun
Artinya
irama 1 dan 2
mempunyai harapan yang kadang membuat heran
tekun dan rukun penuh kasih sayang
menjadi sarana yang tak pernah bosan
menjadi satu antaranya akal dan hati
irama 3
selalu mengharapkan cinta kasih
yang akhirnya menjadikan rasa rindu untuk menghindari sgala bahaya
menghias diri baik badan dan pakaian
karena hanya dirimulah akan menjdi mustika dg senyum belas kasih
supaya dg welas asih itu menjadikan kebaikan
mulai Tumbuhkan rasa cinta sejati
semuanya tanyakan pada lubuk hati terdalam
jangan ragu ragu semoga menjauh segala angkara murka
sinar jingga mentari di pagi hari masih bersinar yang
membuat tak hentinya berharap (berdoa).
Kepujanggaan klasik saya maknai positivistik, dalam seni ada indah dan endah. Ada bener ada pener.
Saya percayai beliau yang membuat karya ini harus menenangkan meredamkan batinnya entah lewat puasa atau lelaku apa. membuat karya ini sampai rasanya. Karena cinta dalam tembang ayun ayun adalah cinta antara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
Saturday, December 12, 2015
Ladrang ayun - ayun
9:54 PM
No comments
0 comments:
Post a Comment