Saturday, August 29, 2015

Mari Merdeka...!!!



17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia. Merdeka.
Merayakan sesuatu peristiwa yang besar memang sangat penting bahkan penting sekali. Merayakan kelahiranmu, pernikahanmu atau merayakan dengan berdoa tahlilan merayakan hari kematian, merayakan dengan wiridan bersama hari terjadinya bencana. Dan untuk mengenang suatu peristiwa pun dibangunlah monument, tugu, patung. Peristiwa akan berlalu begitu saja ketika tak dibuat pepeling (pengingat). Sirna ilang kertaning bumi, itu sengakalan runtuhnya kerajaan majapahit. Di Jawa  nusantara ada istilah sengakalan untuk mengingat hari waktu peristiwa yang besar. Jalan – jalan diberi nama para pahlawan bangsa, kampong – kampong, Negara, benua diberi nama berdasarkan tokoh penemunya atau orang yang berpengaruh penting. Ya semua itu teringkas penting dalam satu kata yaitu sejarah.
Kata Bung karno “jangan sekali –kali meninggalkan sejarah,.. blab la,,” dalam pidato  jas merah terakhirnya. Mungkin maksut Bung karno  “ ketika kamu menjadi orang yang berkuasa di jamanmu, buatlah sejarah yang benar sebenar – benarnya”.. karena sejarah adalah milik orang yang berkuasa.
Dan segala peristiwa yang benar tentang Mbah karno pada pidato itu, Monggo temukan sendiri atau sejarah tentang perjalanan hidupmu sendiri saja. Pernah saya membayangkan seorang tokoh yang besar saja ketika meninggal kadang hany a keluarga nya saja yang mendoakan. Apalagi kita yang bukanlah apa-apa menjadi orang pun juga sedikit eksistensinya. Ketika anak cucu kita tak tau kita, tentang sejarah kita bahkan nama kita pun cicit kita dah terputus benang merah informasi, tapi toh kita gausah repot – repot menjamah tentang itu karena kita punya Tuhan  yang Maha mengatur segalanya.
Merayakan hari yang besar ada juga out of topic alias melenceng dari substansinya. Saya menjadi berfikir mengapa lomba- lomba 17 agustus itu perlambang suka cita anak bangsa mengenang jiwa pahlawannya. Bahkan perayaan diisi dengan goyang – goyang YKS, bukan maksut skeptis  dengan hal ini bahkan ide  harus dirayakan seperti apa itu pun juga itu tidak mempengaruhi besar tentang kejayaan negeri ini.
Pada kenyataanya juga dari 17 Agustus setiap tahun membuat masyarakat menjadi lebih guyub rukun, tertawa bersama, kembali ke kekanak-kanakan bersama. Membuat semangat kebersamaan meskipun ada juga yang malah perang – perangan karena tersenggol nonton dangdut, atau  masih nggrundel karena kalah saingan dukun dalam pertandingan voly kampung seperti yang terjadi di kampung saya. 
17 Agustus adalah hari supaya kita menengok  kembali sejarah.

0 comments:

Post a Comment