Tuesday, April 24, 2012

Goa Rancang Kencono Filosofi dan History

Mengisi hari libur gak rasanya kalo kalo cuman bengong di rumah, sudah berkutat dengan pekerjaan selama sepekan maka refresh dulu ah ni otak. Bingung  mau jalan - jalan kemana ya, pantai, goa, gunung atau mall ??
haha, kayaknya kalo mall gak deh, dompet pas-pas an gini demam kalo ke mall.

Akhirnya weekend aku putuskan ke wisata goa, yaitu goa rancang kencono di daerah wonosari gunung kidul.
Apa sih menariknya goa ini ???.
Awalnya aku bingung jalannya karena aku belum pernah kesana sebelumnya, muter- muter di jalan - jalan yang berkelok dan licin akhirnya ketemu juga tempat ini.Wisata goa rancang kencono satu paket dengan air terjun sri Gethok.  Sebenarnya goa ini menurutku biasa saja dan air terjunnya juga indah namun gak indah- indah banget cuman enak asiknya kita mau menuju ke air terjun kita naik kapal dan tentunya kita harus merogoh saku lagi.
Yang membuat aku menarik justru malah di goa rancang kencono.
Goa rancang kencono adalah goa buntu dan di pintu masuk goa ada pohon yang paling tua di kawasan itu, aku lupa nama pohonnya namun bentuk pohon itu mirip pohon raksasa di negeri- negeri dongeng.
Saking tua nya umur pohon itu, akar- akarnya sampai menjalar ke batuan goa. Dengan dipandu guide kami masuk, aku mendengarkan dengan serius dan kidmad.
Goa ini ada dua versi cerita yaitu, ditilik darisudut pandang history dan mitos.
Sudut pandang history ini yaitu dulu goa rancang kencono sebagai tempat persembunyian para pahlawan gerilya. Pada jama kemerdekaan dulu tepatnya karena di dinding goa ada prasasti - prasasti berupa tulisan ejaan lama, gak mungkin dung kalo jaman majapahit udah ada tulisan kaya gitu.

Dari sudut padang history inilah kenapa goa ini dinamakan goa rancang kencono, rancang yang bermakna merancang dan kencono bermakna emas, jadi kalo digabung bermakna menyusun emas.
Itulah orang- orang menyebut goa itu, entah karena berarrti menyusun taktik emas untuk para pejuang kita dulu atau memang di goa itu ada emas yang banyak.
tis - tis tis... stalaktit jatuh, menandakan goa itu masih hidup dan terus kokoh. Selain sudut pandang history guide itu juga menjelaskan sudut pandang mitos, namanya aja mitos pasti dikaitkan dengan hal gaib.
Goa ini dulu pada jaman kerajaan-kerajaan jawa dijadikan pertapaan/ tempatnya orang bersemedi. Gak hanya pada jaman itu saja sih namun sampai saat ini pun katanya masih ada orang bertapa disitu, terutama para penganut agama samawi.
Di dalam goa yang harus merangkak untuk memasukinya, ada batu yang membentuk gerbang, konon para pertapa dahulu langsung lewat situ kalo mau sowan atau ketemu dengan raja kasultanan Ngayogyakarta hadiningrat atau raja kasuhunan solo. hebat yah.... ^^
Aku tercengang mendengar guide itu, aku mempunyai pandangan sendiri. Karena aku menganut islam jawa, aku mempercayai cerita mitos itu bukan cerita mitos namun juga history. Orang bisa menembus batu dan sampai di pintu kamar kanjeng sultan itu bukan sesuatu yang aneh dan imposible.
Orang jaman dulu banyak yang melakukan prihatin atau tirakat, (tirakat berasal dari kata tarekat).
Sedikit ngobrol ni yah dari buku yang aku baca yaitu mistik dan makrifat sunan kalijaga.Pada diri manusia ada 5 pancaran warna yang mana masing- masing pancaran tersebut mempunyai makna masing- maisng yang berhubungan erat dengan sifat, istilahnya di dalam jiwa itu ada bermacam- macam lagi pembagiannya. dalam jiwa manusia ada yang namanya artadaya, roh illafi..
Orang bisa terbang, menghilang itu ya karena artadaya dalam jiwanya lebih kuat dan terbangun dari tirakat dan prihatin. Artadaya dimiliki setiap manusia, orang yang sudah menemukan artadayanya bisa menghilang, terbang bahkan jiwanya bisa berpindah - pindah. Artadaya gak kenal waktu dan jarak, pernah denger kan dulu raja pertama kraton ngayogyakarta  yaitu raja mangkubumi setiap jumat jumatan di makkah.
Orang bisa jalan di air, batuan goa sebagai pintu masuk menjadi gerbang kraton itu semua adalah hal gaib namun bukan sesuatu yang mengada- ada.
Mau buktiin dan penasaran dengan goa ini,, yuuk lihat sendiri. ^_^




0 comments:

Post a Comment