Monday, February 7, 2011

pentingnya menghargai orang lain




Pernahkan kamu merasakan dirimu tidak merasa di hargai di mata orang lain? merasa seakan kita tidak dianggap atau pengorbanan kita seakan tidak bermanfaat kepada oarang tersebut ? sungguh sangat sakit sekali teman, usaha yang seharusnya di beri imbalan walau hanya ucapan terimaka kasih namun malah kita merasa disalahkan dengan usaha kita tersebut.Sungguh ironis.
Masih teringat sewaktu saya kecil, saat itu saya sangat menginginkan sekali sepeda sperti yang dipakai teman saya. Saya minta kepada orang tua, katanya disuruh sabar menunggu bulan depan Bapak gajian. Satu bulan lamanya saya menunggu hari, ternyata awal bulan gak kunjung juga dibelikan karena uang buat keperluan lain. Pertengahan bulan keluarga saya dapat rejeki dari arisan perkumpulan organisasi, dan bapakku berjanji siangnya langsung mau belanjakan uang tersebut untuk sepeda yang saya inginkan.
Pulang sekolah saya langsung bergegas menunggu Bapak membawa sepeda harapan saya. Setelah saya menunggu kahirnya Bapak membawa sepeda namun sayang sekali sepeda tersebut gak seperti yang saya harapkan sama sekali.
Sesampainya bapak di rumah, saya sambut dengan wajah kecewa dan tangisan, gak berhentinya saya menangis. Dalam hati saya sangat kecewa sekali, walau ibuk dan bapak menenangkan saya dengan kata - kata yang bijak. Awalnya saya malu memakai sepeda tersebut namun lama - lama saya pakai juga. Kakak memotivasi saya, secara tidak langsung ada juga satu dua teman yang mendukung orang tua saya supaya saya terima apa adanya pemberian mereka. Akhirnya saya lama kelamaan senang dengan pemberian bapak saya. Sepeda itu gak jelek atau kenapa - kenapa sih hanya saja saya tidak suka saja.
Terima kasih bapak. Alhamdulillah sepeda tersebut masih dan InsyaAllah berguna untuk orang lain. Sepeda itu sudah dikasihkan orang lain yang dari segi ekonomi tak bisa membeli sebuah ontel.
Dari pengalaman saya diatas dapat diambil pelajaran, menghargai orang lain sangatlah utama.
Kalo waktu itu otak saya otak orang dewasa seharusnya saya sudah sangat berterimakasih kepada bapak meski di hati merasa sangat kecewa. Berarti kalo ada orang gak menghargai pemberian sesuatu dari orang itu termasuk otak anak kecil dunk..hahha May be.
Pelajaran yang kedua adalah motivasi.
Kata - kata adalah kekuatan jiwa dan raga manusia. Dengan kata - kata orang bisa dibangkitkan dari kesusahan, kebimbangan, putus asa namun sebaliknya hubungan baik selama bertahun - tahun bisa bisa sirna hanya dengan satu kecap perkataan. Saya mendapat support dari teman, kakak sehingga saya mau mamakai sepeda tersebut. Pelajaran yang ketiga adalah Musyawarah atau urun rembug demi kesepakatan sesuatu. Saya tidak sepenuhnya membenarkan bapak saya, karena seharusnya menjadi orang tua yang bijak haruslah tau keinginan anaknya, bisa saja saya diajak untuk memilih sendiri sepeda yang saya inginkan.Setidaknya bapak bisa memberi sedikit pengertian kalo uangnya hanya pas - pasan. Pelajaran yang selanjutnya dalah bersyujur dan ikhlas.


Sangat banyakl sekali cara untuk menghargai orang lain. Semogha kita tidak termasuk orang yang buta akan rasa, karena menghargai adalah kebiasaan dan kebiasaan adalah mersakan.
Misalnya Menghargai pacar yang sudah berusaha menghibur, menemani dan memberi sesuatu mungkin, jangan lah mementingkan ego, mejaga hati n sikap sangatlah dibutuhkan untuk menjalin relasi kepada siapa pun.

hehe, bukan maksut aku sok menggurui ya brow..ini hanya sekelumit penilaian aku kenangan indah di waktu kecil. masih banyak adegan - adegan hidupmu yang pantas untuk di evalusai dan dikaji.

Wednesday, February 2, 2011

EUFORIA






Sore kemarin tanggal 1 Februari ada pertandingan sepakbola antara persiba bantul melawan Persebaya. Sepertinya seru sih, saya juga kurang tau karena gak nonton, hehhe Sebenarnya aku suka nonton pertandingan langsung namun Teman - teman dirumah pada gak terlalu senang melihat bola jadi males deh karena gak ada temen. Persiba menang 5- 0 atas Persebaya.

Banyak sekali para paser bumi (nama suporter Persiba) yang datang untuk menyemangati para pemain entah cuma pengen gembor2 motor atau benar2 setia dengan paser bumi (wues setia..bahasanya bok). Banyak rombongan itu yang melewati kampung ku, Ngasem. Kapung ini bisa dibilang memang sangat strategis lokasinya karena satu - satunya akses jalan langsung dari barat menuju Stadion Sultan Agung. Mereka senang euforia menggembor - gemborkan motornya. Berjalan melewati kampungku sesuka mereka dikiranya gak menganggu lingkungan. Oh no...

Sudah 2 session pertandingan berjalan, ide dari teman - teman serombongan saya yaitu kita harus bertindak tegas kepada orang - orang tak tau diuntung itu. Kasihan yang mempunyai bayi kecil lah kalo mereka dibiarkan begitu saja.
Akhirnya kami sepakat menghadang para supporter yang menggembor - gemborkan motornya di kampung kami. Kami stop langsung aja kami tindak tegas.

Pada session terakhir kemarin di sepanjang jalan ngasem penuh personil kami, gak tua muda semua maju bahka ada dari pemuda kami yang siap membawa kayu.
Pernah suatu ketika ada orang naik motor RX king gembor kan motornya mahrib2.Gak tau waktu dan suasana, rasakan lah, orang itu kami hajar ramai2.

Sekarang para supporter itu berjalan tertib gak ada yang berani sesuka hati menggemborkan motornya di kampung kami.
Terus terang kami merasa tergangu dengan susana seperti itu.

Mohon maaf tulisan saya ini bukan berarti mendukung adanya perang saudara atau tindak anarkis namun hanya sebagai gambaran saja tentang indahnya hidup tenang dan tertib tidak mengganggu pihak lain atau lingkungan.

Salam Damai.
Avan Lintang