Friday, September 22, 2023

Mimpi Bertemu Mbah Nun

Sudah satu bulan lebih para jamaah maiyah menunggu kabar dari Mbah Nun semenjak beliau dirawat dirumah sakit dan diioperasi entah saya juga tidak tau gerah  apa beliau. Kabarnya beliau dioperasi karena sesuatu yang menyangkut otak, ada juga yang bilang karena ada penyumbatan pembuluh darah di otak. Entah dari kabar yang saya dengar dari kawan - kawan jamaah maiyah atau yang terupdate di caknun.com semoga beliau lekas pulih dan bisa ngemong seluruh jamaah di alam semesta ini.
Pada mocopat syafaat edisi bulan September 2023 kemarin yang pastinya jatuh di tanggal 17 yang mana suasana tidak seperti biasa biasanya mengingat para jamaah pasti tau bahwa Simbah belum bisa hadir seperti bulan- bulan yang lalu, para jamaah yang datang memang sedikit dan mungkin mengingatkan jamaah maiyah semester tua pada mocopat syafaat periode awal dahulu yaitu sekitar tahun 1900 an dimana jumlah jamaah Masih bisa dihitung jari. Di mocopat syafaat bulan September ini saya bertemu dengan salah satu penggiat, kami bertemu di stand jualan teman teman LKMS alias lingkar komunitas mocopat syafaat. Nampaknya penyakit mengingat nama memang menjadi hal lumrah bagi. Manusia dan saya salah satunya, dia bercerita kronologi kemarin Mbah nun dibawa kerumah sakit, waktu itu Mbah nun pingsan tak sadarkan diri saat di rumah Kadipiro ketika bersama Kyai Kanjeng. Beliau langsung dilarikan di PKU Muhammadiyah Yogyakarta lalu maraton lagi dilarikan ke rumah sakit Sardjito. Beliau sempat sadar sebentar saat di PKU Muhammadiyah, pingsan sadar sampai 3 kali dan yang ketiga kali beliau Koma, jantung beliau berhenti berdetak hampir satu jam sampai akhirnya Atas Kuasa Allah SWT jantung kembali berdetak. 
Sungguh itu perihal keajaiban dan saya meyakini pasti banyak keajaiban untuk seorang kekasih Allah, sejauh ini saya pribadi menganggap beliau adalah wali.
Pasti tidak hanya saya, jutaan para jamaah maiyah pasti sangat rindu dengan beliau dan menunggu update kabar kesehatan beliau. Untuk beliau Guru kami Mbah Nun semoga lekas membaik.  Alfatihah.
Dan tidak ada angin juga tak ada hujan hati saya sangat terobati karena kemarin Mbah Nun hadir dalam mimpi, memang bukan Puspo tajem yang mempunyai makna bahkan isyarah tertentu melihat diri saya yg bukan orang bersih tapi paling tidak bisa menjadi cerita dan pelipur rindu saya akan beliau.
Malam itu Simbah ada di tengah para jamaah seperti biasanya dan acara itu berlangsung di kampung saya yaitu kecamatan Sewon paling timur. Di panggung beliau tampak belum begitu fit dengan ditemani entah siapa di panggung itu. Namanya mimpi ya kadang ada fragmen campur aduk disitu, saya sebagai pendengar di acara itu dan di fragmen lain saya makan singkong yang masak manis kuah atau di kluo, kunikmati bersama karyawan saya si Fandi.  Kembali di fragmen Simbah di panggung tiba- tiba ada salah satu jamaah di depan saya yang bilang "Simbah nyuwun telo" yang akhirnya saya ambilkan dan sampai kepada Simbah. Saya masih ingat bahwa Simbah ngendiko, "nek Iki udu telo tapi ... " entah lanjutannya apa saya lupa.
Para jamaah maiyah bubar dan hanya beberapa yang tinggal dan saya merasakan senang dan beliau memberikan tangan kanan beliau untuk kami cium sambil ngendiko "diokehi moco Yasin ya le".. 
"Mboten waqiah nopo Mbah" kata teman d sebelah saya dan saya tau kalo di sebelah saya itu adalah si Eden Kawan sakaligus sahabat saya.
"Yasin Yo" jawab Simbah.
Seketika itu saya bangun dan mimpi itu lenyap membekas dalam ingatan.
Sekali lagi mimpi ini bukan tidak harus di  digulowentah Bermakna sesuatu atau isyarah sesuatu karena ini hanya mimpi disiang bolong.
 Semoga Simbah lekas sembuh. 


Tuesday, August 25, 2020

Aku Mau Jadi Pablo Escobar

 Saya sangat senang sekali nonton film - film yang berbau kepemimpinan. Beberapa tokoh dalam yang menurut saya sangat menginspirasi.

1, Legolas

The Lord Of The Rings

Memanah menurut saya memang olahraga yang menarik. Saya biasa ikut memanah tradisional atau biasa disebut jemparing. Di Jogja banyak komunitas jemparing, saya bergabung ikut belajar di paguyuban jemparing Siliran dan paguyuban panah Stadion Sultan Agung. Saya lebih senang tokoh Legolas di film The lord Of The Rings, padahal tokoh utama diu film tersebut si Frodo dan Aragon. Legolas menginspirasi saya karena sosoknya yang cool, tenang, tidak mau Show dan yang jelas ber-wibawa apalagi ketika busur di mainkannnya.

2. Vito Corleon 

Film The Godfather merupakan film ber Genre Action Mafia yang fenomenal dan belum beberapa nominasi belum ada film dengan Genre yang sama melebihi The Godfather. Corleon seorang Kepala 

Vito Corleon di Film The GodFather

Mafia di America, banyak tulisan - tulisan yang mengupas sisi menariknya Corleon, sikap kepemimpinannya patut ditiru. Sikap selalu tenang dari seorang aristokrat dalam berdiplomasi, Mengetahui  sebenar-benarnya peta masalah dan perpolitikan sehingga sangat sigap dan tepat dalam bersikap, sikapnya yang selalu tenang meskipun bahaya mengancam, sangat mengetahui karakter dari musuhnya, keluarganya dan anak buahnya. Strategi dalam segala hal jelas sangat dibutuhkan, dan mengelola anak buah dan jaringan relasi merupakan pekerjaan yang menuntut kita harus menjadi orang yang bijaksana. 

pablo ercobar di Narcos film
Narcos Film 

3. Pablo Escobar                 

Pablo Escobar lahir dari kaum Marginal karena memang negara Columbia waktu itu memang negara miskin. Strategi dan semangat Escobar sangat perlu ditiru, mengelola anak buah bahkan menjaga hubungan dengan beberapa sahabat dan rekan kerjanya termasuk Gustavo dll. Escobar tau orang - orang yang berkhianat, selalu mencari tau siapa musuh- musuhnya bahkan seluk beluk latar belakang anak musuhnya escobar mengetahui. Saya nonton film berjudul Narcos, kita memang disuguhi detail perjalanan ke perjalanan nya Escobar karena film ini serial dan sangat panjang.



4. Gengis Khan

The Rise Of Gengis Khan film

Siapa yang tidak Tahu Gengis Khan, orang yang mengangkat derajat kaum Mongol yang Bar-bar menjadi Imperium besar. Sifatnya yang tangguh, kuat, mau berjuang, Faham adat budaya, Konsisten dan Konsequen, tahan kesengsaraan dan tahan sakit sangat perlu ditiru.  Dan sesuatu yang Jarang difahami manusia yang tentang "diperjalankan" atau istilah umumnya pasrah dengan kuasa Tuhan. Perang demi perang, penyiksaan demi penyiksaan dialami oleh Temuchin (nama asli Gengis Khan) namun keyakinannya kepada Tuhannya (transenden) menjadikan dia selalu selamat dan berani bangkit.

Saya bukan termasuk orang yang maniak sekali dengan film. namun saya sangat memilih film yang mau saya tonton. beberapa film saya riview dulu dari sinopsisnya, rating penontonnya dan yang jelas Genre nya. Saya tidak suka film horor, film horor membuat kita menjadi penakut dan tidak banyak feed back positif ke kita.

Membaca atau review perjalanan tokoh- tokoh yang inspiring juga saya suka. Seperti Hitlernya Nazi, Presiden kita yang pertama Bung Karno, Ahli perang tiongkok Tsun Tsu, bahkan tokoh -  tokoh filsafat ekstrem seperti Nieche, Mark dll. 

Kalo menurut salah satu pejuang kita Ki Cokroaminoto, guru dari Bung Karno, saya menemukan kata-kata dari pemikiran beliau yang sangat menarik.


"Percaya kepada TUHAN itu membuat orang OPTIMIS. Ketundukan kepada Tuhan itu membuat manusia KUAT,

karena manusia itu jika mengandalkan dirinya sendiri, dia akan bertemu HAKEKAT dirinya yang LEMAH, 

WHY...? karena manusia hanya bisa mengendalikan PROSES namun tidak menguasai HASIL. 

Kita belajar tidak jaminan pintar, kita kerja tidak jaminan kaya, 

supaya kita Optimis kita butuh kepasrahan kepada Tuhan.

orang yang berjuang dan kehilangan Tuhan pasti gampang putus asa. "



Saturday, June 8, 2019

Miniatur Kapal Bambu Pelengkap Interior Rumah Anda

Selain sebagai bahan mebel dan bangunan, ternyata bambu bisa menjadi hiasan interior rumah anda.
Yaitu salah satunya miniatur kapal. Miniatur kapal ini terbuat dari bambu tali karena karakter dari bambu ini yang lebih elastis flexibel untuk dibengkok bengkok kan.

Bambu sendiri adalah material yang sangat elastis terbukti dari percobaan beberapa bambu betung utuh mengangkat tank perang yang terbuat dari baja. Tak jarang kita lihat jembatan terbuat dati bambu bukan kayu, mungkin apabila menggunakan kayu biasanya kayu yang tahan cuaca yang digunakan yaitu kayu ulin (kalimantan). Bambu memang mempunyai keunikan tersendiri dari segi estetis, yaitu seratnya yang khas dan visual bentuknya yang sangat unik.
Untuk pemesanan hubungi aja : 087839483140






Monday, August 15, 2016

Curhat Part 2 : Survival

Tengah kota sama,tak ubah seperti hutan belantra.  Survival tak hnya d hutan rimba tpi d kota besar seperti jakarta pun survival diperlukan.

  Banyak warga jakarta yang pro dan kontra dengan Ahok.  Saya seyogyanya orang jogja hanya berpetualang ria di jakarta,  hanya berkunjung silaturohim ktmpat sanak sodara, pak lek dan sahabat disana. Banyak pemukiman dan pasar digusur. Beberapa hari disana, Saya diajak ke pelabuhan sunda kelapa, pusat perdagangan dari zaman majapahit. disana ada pasar tradisional banyak penjual ikan dan alat nelayan semua habis ludes diratakan entah akan dibangun apa.  Memang mungkin ini jaman modern, modernitas atas nama penbangunan sampai banyak warga disingkirkan yang notabene itu warga warga yg tak punya cukup modal seperti kaum kapitalis. Sampai makam leluhur penyebar agama islam,  makam syach,  wali,  pun hmpir rata dengan alat berat. Ya.. Saya hanya ngobrol rokokan saja dengan orang jakarta, dimana pun disana untuk menambah akrab tema itu kita perbincangkan. nyatanya saya tak tau pastinya di kota yg serba memusingkan ini. 

Jaman dimana orang mengira utara ternyata selatan,  mengira roti ternyata tai. Dan semoga kita selalu diberi hidayah cahaya oleh-Nya

Apakah nantinya Jakarta atau kota besar lain akan hanya dihuni oleh orang2 elit?  Isinya kantor2,  perumahan elit,  dunia hiburan?  Tinggal di appartenen atau rumah susun seperti kandang ayam,  tak tau kanan kiri tetangganya. Sawah –sawah dan hutan sih banyak dan maju pesat, tapi bukan punya kita namun punya mereka. Kiblat kemajuan apakah ternilai dari itu?  Parameter kebahagiaan apakah uang?  Masjid tua dibedol dan ditancapkn d tempt lain, lahanya untuk dibangun tempat hiburan atau perumahan elit?

Dan ternyata agama baru bernama uang itu berkembang pesat, kehidupan materialisme, sekularisme membuat jalan dengan nama kapitalisme. Seperti di kampung tercinta orang rela membayar denda gotong royong dibanding harus ikut bersusah payah. Ya itu memang umum dan tak usah dipermasalahkan karena sudah menjadi common sense.  Entah lah itu hanya angen angen,  utawa prasangka saya saja karena saya pun hanya mnduga duga. 

Cukup dibuat pusing lagi kemarin saya dengan paklek saya menyusuri kota ini dengan motor, dari sunter (Jakarta utara) menuju cikarang (bekasi). Kebetulan kabel kopling motor paklek putus dan sangat susah mencari bengkel karena di komplek kelapa gading (kawasan mall), tak ubahnya kami macet di kawasan kanan kiri hutan atau pematang sawah luas yang susah juga menemukan bengkel. akhirnya kita paksa naiki gimanapun caranya.
Orang menyebut kota, di kampung-kampung kita pun bisa menjadi kota. Lahan –lahan dibeli pemodal untuk dibangun perumahan perumahan mewah, menjadi ada benteng yang sangat tinggi sekali ibarat para penjajah voc membangun banteng pertahanan di belakang pemerintahan kerajaan pribumi. Ada juga yang bangga lahannya dijual karena ada pembangunan pabrik, bukaknkah negeri ini negeri agraris. 

Entahlah, saya pun tersadar dari lamunan itu, melanjutkan nyeruput kopi hitam buatan bulek saya yang sangat joss, bersiap berkemas pulang ke jogja tercinta.

Sunday, August 7, 2016

Cita - citaku

Entah ini curhatan atau apa ? karena kalo aku tulis di wall fb pasti itu menjadi status,.. wong ini curhatan bukan status.. wong ya Cuma tulisan nglantur pagi-pagi menikmati gending-gending ladrang ketawang dan suara perkutut.

 Apa cita – citamu dari kecil ?
bermimpi ingin menjadi petani, menjadi pilot, menjadi ilmuan, menjadi dokter atau ingin menjadi petani, pedagang, menjadi maling yang menafkahkan hartanya untuk fakir miskin seperti kisah sunan kalijaga ? Buat ita yang hidup atau lahir dijaman reformasi, jaman orde baru mungkin cita-cita itu sudah tergambar jelas, itu adalah pekerjaan yang enak dan asik seperti pilot, dokter,atau bahkan musisi.. timbul pertanyaan, lalu apa yang dicita-cita kan moyang kita dulu ya yang hidup di orde lama atau di jaman kerajaan dulu ? hanya petani saja,  abdi kerajaan  atau apa ? pasti sangat berbeda dari anak jaman sekarang, dan entah sewaktu kita kecil ingin menjadi ini itu, itu dapat gambaran dari siapa .. dari orang tua, teman balita kita dulu atau bahkan tv ? Kalo kata pepatah gatungkan cita-cita setinggi langit.. kalo bercita – cita menjadi presiden, ya besok kalo meleset-melesetya jadi menteri lah.
Dan sepertinya kita tidak perlu komplain kepada Tuhan akan nasib kita sekarang kok malah menjadi ini itu, punya rambut hitam, pirang botak, gigi mrongos, kulit hitam,. Toh itu adalah personalitas. Yang kita tumbuhkan mungkin lebih baik identitas dari diri kita,. Identitas ,, kumpulan kepercayaan dalam diri kita baik kita sadari atau enggak. Paling gak ya yang penting ada yang kita bisa meskipun sedikit, untuk menunjukan eksistensi,. Bukan untuk di puji tapi paling gak supaya kepala kita bisa sedikit tegak.
Dan sampai sekarang saya masih sangat meyakini, bahwa kita tak bisa menentukan hidup kita. Berusaha setengah mati, dengan target yang sangat besar,. Target puluhan juta dan ternyata gak sampai sama sekali atau malah bangkrut,.. malah menjadi down sendiri. Target dan hasil bukan kita yang menentukan, Kalo mengutip kata simbah Emha ainun najib,. Kamu harus yakin dengan jalanmu, keyakinan prinsip hidupmu, Tuhan yang menentukan.

kalo kamu ingin sesuatu yang kita inginkan maka kamu harus konsentrasi memahami dirimu sendiri. Perjuangan paling berat adalah kita harus mengerti diri kita sendiri.
Ya urusan benar salah difikir belakanganlah, sesuatu yang kita anggap benar suatu saat pasti akan salah ketika kita  menemukan kebenaran yang lain. sesuatu yang kita anggap salah bisa akan menjadi benar suatu saat ketika kita melihat itu dari sudut pandang yang lain untuk memahaminya.




Saturday, December 12, 2015

Ladrang ayun - ayun

Seperti biasa setiap hari rabu dan jumat malam saya datang di latihan karawitan di kampung saya. Ngasem, Timbulharjo, Sewon, Bantul. Entah semenjak ikut ini saya menjadi sangat cinta sekali dengan gamelan dan sastra Jawa yang sekarang mendistorsi saya tentang musik. Musik - musik yang termasuk cadas, berisi pemberontakan lambat laun tereliminasi dalam playlist. Bahkan membuat saya kadang teralienasi ketika berkumpul dengan teman- teman sebaya saya di usia sekarang.
Lagu atau tembang  yang menjadi kegemaran saya yaitu ladrang ayun - ayun. Ya untuk tingkatan saya baru itu yang tau karena ladrang termasuk materi dasar, diatasnya ada tingkatan "ketawang" (bermakna= langit) dan atasnya lagi "gending".  ketawang ada banyak sekali apalagi gending. sungguh kaya sekali khasanah klasik nusantara ini, ini pun baru di jawa belum di daerah lain. :D
Mohon maaf apabila penerjemahannya keliru dari epistemologi bahasa dan makna, karena secara ontologis saya belum tau. Bermula saya googling tak nemu akhirnya saya mencoba mengartikan lewat kamus jawa kuno dan interpretasi saya ini sekali lagi  tak ada maksut mencemari makna aslinya.

NOTASI LADRANG AYUN-AYUN

Pelog 6

Buka   :   .   6  6  i             6  5  3  5            6  5  3  2            2  5  2  3            6  .   6  (.)

2  3  2  1            3  5  3  2            5  3  2  1            3  5  3  2

6  3  5  6            2  1  6  5            3  6  3  2            5  3  5 (6)

Ciblon

3  6  3  6           2  3  2  1             5  1  2  3            6  5  3  2

6  2  5  3           2  3  2  1             5  1  2  3            6  5  3  2

6  2  5  3      #  1  2  1  6             3  5  6   i             6  5  3  5

6  3  5  6           3  5  3  2             5  3  1  6             1  2  1 (6)



GOBYOK

3  6  3  6           3  6  3  6             .   2  .   3              .   2  .   1

5  1  5  1           5  1  2  3             .   6  .   5              .   3  .   2

6  2  6  1           6  2  5  3      nyandak #



Cakepan Gerong (vokal) irama 1 dan 2

Ayun-ayun gobyok gawe gumun

Tekun sarta rukun akeh kang kayungyun

Dadi srana iku datan jemu

Nyawiji ing penemu condhong ing kalbu



Cakepan gerong irama wilet (3) :

Tansah ngayun-ayun kayungyun

Temah nandhang wulangun  marmane nyata mendah baya

Tansah besus macaka  ngadi sarira angedi busana

Karana amung sira pindha mustika  esemmu nimas maweh welas  dasih

Murih aja kanandhang kaswa sih mara age prayogane

Tumuli gambuh rasane kang ana tambuhna

Kang ora ana takokena mrih condhonging kalbu

Mrih aja rengu muga-muga adoh ing panyendhu

bangbang wetan suruping surya ing wengi bangun tan kendhat angayun-ayun


Artinya

irama 1 dan 2

mempunyai harapan yang kadang membuat heran
tekun dan rukun  penuh kasih sayang
menjadi sarana yang tak pernah bosan
menjadi satu antaranya akal dan hati

irama 3
selalu mengharapkan cinta kasih
yang akhirnya menjadikan rasa rindu untuk menghindari sgala bahaya
menghias diri baik badan dan pakaian
karena hanya dirimulah akan menjdi mustika dg senyum belas kasih
supaya dg welas asih itu menjadikan kebaikan
mulai Tumbuhkan rasa cinta sejati
semuanya tanyakan pada lubuk hati terdalam
jangan ragu ragu semoga menjauh segala angkara murka
sinar jingga mentari di pagi hari masih bersinar yang
membuat tak hentinya berharap (berdoa).

Kepujanggaan klasik saya maknai positivistik, dalam seni ada indah dan endah. Ada bener ada pener.
Saya percayai beliau yang membuat karya ini harus menenangkan meredamkan batinnya entah lewat puasa atau lelaku apa. membuat karya ini sampai rasanya. Karena cinta dalam tembang ayun ayun adalah cinta antara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.


Saturday, August 29, 2015

Mari Merdeka...!!!



17 Agustus tahun 45 itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia. Merdeka.
Merayakan sesuatu peristiwa yang besar memang sangat penting bahkan penting sekali. Merayakan kelahiranmu, pernikahanmu atau merayakan dengan berdoa tahlilan merayakan hari kematian, merayakan dengan wiridan bersama hari terjadinya bencana. Dan untuk mengenang suatu peristiwa pun dibangunlah monument, tugu, patung. Peristiwa akan berlalu begitu saja ketika tak dibuat pepeling (pengingat). Sirna ilang kertaning bumi, itu sengakalan runtuhnya kerajaan majapahit. Di Jawa  nusantara ada istilah sengakalan untuk mengingat hari waktu peristiwa yang besar. Jalan – jalan diberi nama para pahlawan bangsa, kampong – kampong, Negara, benua diberi nama berdasarkan tokoh penemunya atau orang yang berpengaruh penting. Ya semua itu teringkas penting dalam satu kata yaitu sejarah.
Kata Bung karno “jangan sekali –kali meninggalkan sejarah,.. blab la,,” dalam pidato  jas merah terakhirnya. Mungkin maksut Bung karno  “ ketika kamu menjadi orang yang berkuasa di jamanmu, buatlah sejarah yang benar sebenar – benarnya”.. karena sejarah adalah milik orang yang berkuasa.
Dan segala peristiwa yang benar tentang Mbah karno pada pidato itu, Monggo temukan sendiri atau sejarah tentang perjalanan hidupmu sendiri saja. Pernah saya membayangkan seorang tokoh yang besar saja ketika meninggal kadang hany a keluarga nya saja yang mendoakan. Apalagi kita yang bukanlah apa-apa menjadi orang pun juga sedikit eksistensinya. Ketika anak cucu kita tak tau kita, tentang sejarah kita bahkan nama kita pun cicit kita dah terputus benang merah informasi, tapi toh kita gausah repot – repot menjamah tentang itu karena kita punya Tuhan  yang Maha mengatur segalanya.
Merayakan hari yang besar ada juga out of topic alias melenceng dari substansinya. Saya menjadi berfikir mengapa lomba- lomba 17 agustus itu perlambang suka cita anak bangsa mengenang jiwa pahlawannya. Bahkan perayaan diisi dengan goyang – goyang YKS, bukan maksut skeptis  dengan hal ini bahkan ide  harus dirayakan seperti apa itu pun juga itu tidak mempengaruhi besar tentang kejayaan negeri ini.
Pada kenyataanya juga dari 17 Agustus setiap tahun membuat masyarakat menjadi lebih guyub rukun, tertawa bersama, kembali ke kekanak-kanakan bersama. Membuat semangat kebersamaan meskipun ada juga yang malah perang – perangan karena tersenggol nonton dangdut, atau  masih nggrundel karena kalah saingan dukun dalam pertandingan voly kampung seperti yang terjadi di kampung saya. 
17 Agustus adalah hari supaya kita menengok  kembali sejarah.